PEMALANGISME

  • Posted: Rabu, Mei 26, 2010
  • |
  • Author: cliquerz_javaneze
  • |
  • Filed under: Javaneze

           PEMALANG yang sekarang ini sudah memasuki usia ke 435, menurut keputusan Peraturan Daerah no;9 Agustus 1996 yang menetapkan Kabupaten Pemalang lahir pada tanggal 24 Januari tahun 1575. Dalam usia yang ke 435 Pemalang dirasa masih belum menemukan jati dirinya kembali, karena sejarah Pemalang yang pernah gemilang dalam kancah perjuangan nasional nyaris telah dilupakan oleh sebagian besar warga Pemalang itu sendiri.
           
             Karena itulah generasi muda putra-putri asli Pemalang kurang memiliki rasa kebanggaan sebagai Kaum Pribumi Pemalang. Dengan kita menggali kembali sejarah Pemalang yang telah ditorehkan oleh para pendahulu kita. maka kita generasi muda Kaum Pribumi Pemalang akan bisa menemukan kembali jati diri Pemalang. Dalam era semangat otonomi daerah yang bertumpu pada wilayah kabupaten dan Kotamadya, maka diperlukan pendalaman akar sejarah Pemalang untuk kemudian dikembangkan dan diejawantahkan dalam satu program bersama "GERAKAN CINTA PEMALANG" yang bertujuan untuk memajukan Pemalang, agar Pemalang yang kita cintai menjadi daerah otonomi kabupaten yang maju, yang berkarakter dengan kehidupan masyarakat yang harmonis, damai dan berkecukupan serta adil sejahtera.
          
           Tanpa mengenal sejarah Pemalang, maka mustahil kita akan mengenal jati diri kita sendiri dan tanpa hal tersebut maka kita akan kehilangan arah dan tujuan. Anton E.Lucas guru besar berkebangsaan Australia dalam disertasi doctornya di Australia National University pada tahun 1981 yang kemudian diterbitkan dalam sebuah buku yang fenomenal di tahun 1989 dengan judul "Peristiwa Tiga Daerah - Revolusi Dalam Revolusi" yang dalam halaman 3-4 menulis sebagai berikut ; "Pemalang sebuah kawasan kaya yang membentang didataran pantainya, diibaratkan dengan sebuah perahu yang mulus, bila dayung pengemudinya yang panjang itu mendadak patah dengan mudah akan diombang-ambingkan gelombang kesana kemari, WATANG PUTUNG ING AYUNAN.
          
          Pemalang akan mudah dipengaruhi oleh Tegal dan Pekalongan. Bilamana dayung panjang perahu Pemalang dikemudikan oleh tangan yang kokoh seperti yang terjadi di peristiwa nasional tahun 1930an, demikian juga halnya pergolakan Peristiwa Tiga Daerah yang membuktikan bahwa Pemalang dapat menjadi penunjuk jalan bagi daerah lain, BENDE MUNGGENG ING TAWANG, artinya "Sebuah gong yang kecil yang suaranya menggema di langit".

          Suara Pemalang yang kecil itu terdengar dimanapun jua. Dalam sekelumit tulisan Anton E.Lucas diatas memberi pesan bahwa jika Pemalang dipimpin oleh pemimpin yang tidak kuat jati diri ke-Pemalang-annya, yang tidak besar cintanya kepada Pemalang maka akan mudah diombang-ambingkan serta dipengaruhi untuk kepentingan Tegal atau untuk kepentingan Pekalongan.Untuk itu perlunya generasi muda putra-putri ASLI PEMALANG segera menggali sejarah dirinya yang pernah gemilang, agar bisa segera menemukan PEMALANGISME sebagai jati diri WONG PEMALANG ASLI - KAUM PRIBUMI PEMALANG.



Salam dari cah Pemalang....

0 people have left comments

Commentors on this Post-